Jumat, 25 Juli 2014

MOVE ON!!!

Move on. Kata ini udah nggak asing lagi di telinga kita. Terkhusus kepada remaja di era millenium ini. Ummmm… sebenernya move on itu apaan sih? Move on. Move on itu yang biasa dipake buat ngomong di depan umum. (ITU MICROPHONE JAAAAN -_- jauh jauh jauuuh -_-) hehehe becanda. Gue sebenernya agak susah sih ya jelasin yang namanya move on ini. Gue nanya ke nyokap gue, dia blg “jaman ibu ABG dulu belum ada istilah move on menyampah di masyarakat.” Iya juga sih. Anak sekarang pada alay -_-

Jadi gini, move on itu banyak defenisinya ya guys. Kalo menurut gue pribadi, move on itu diartikan kayak kita tuh harus bangkit dari keterpurukan. Dan lo harus inget, istilah move on itu nggak cuma dipake buat orang yang baru putus. “udah deh sob, lo harus move on dari dia. Bla bla bla.” Bukan hanya itu. Misalnya, lo mau masuk PTN nih. Lo udah usaha mati-matian supaya lo lulus di PTN, eh tapi hasilnya tetep aja lo nggak diterima. Trus lo sakit, lo jatuh, lo nggak bisa bangkit lagi, lo tenggelam dalam lautan luka dalam (kok jadi lirik lagunya Cakra Khan deh? -_-) intinya lo bener-bener kayak kehilangan semangat hidup cuma karena lo nggak diterima di PTN. OMG HELLOWWWW! Hidup lo nggak cuma buat di PTN doang. Lo harus bangkit, bukan berarti lo nggak diterima di PTN trus lo putus asa, terpuruk, hilang arah. LET’S MOVE! (sebenernya ini curhatan gue sih :D)

Oke, sekarang pembahasan gue soal MOVE ON yang berkaitan dengan orang yang baru putus. Gue heran deh, seminggu yang lalu ada sampe 4 orang yang putus dari pacarnya trus  curhat ke gue. Tanpa mereka sadari guys, GUE JUGA GALAU. SAMA KAYAK MEREKA! *ngelap ingus* tapi gue berusaha buat nenangin mereka. Gue kasih wejangan biar mereka bisa berbesar hati. Lo tau nggak wejangan itu apa? Itu yang biasa diminum kalo masuk angin, wejang jahe (itu wedang Jan, wedaaang astagfirullah) sumpah ini nggak lucu. Back to the topic, wejangan itu nasehat ya guys. Jadi gue nasehatin mereka supaya nggak berlarut-larut dalam kesedihan. Apa yang gue sampein ke mereka sebenernya apa yang baru aja gue jalanin. Proses. Semua butuh proses walaupun gue nyampein ke mereka tuh rasanya pahit banget.

Ada beberapa kalimat yang pernah gue dengar dan itu rasanya kayak ditampar sakitnya. Dan kalimat-kalimat itu ada benernya. Ibaratnya sih kayak keruntuhan langit, sakiiiit banget!

“kalau memang saling sayang, pasti saling usaha untuk mempertahankan. Kalau yang usaha cuma kamu, tandanya dia nggak sayang. Simple.” – (kalo nggak salah ini katanya Om Mario Teguh)

“kalau mau disayang sama seseorang, sayang dulu sama penciptanya.” – nyokap gue.

“percuma kalau terus-terusan berusaha buat mempertahankan toh dianya udah nggak mau diganggu lagi. Yang ada malah bikin dia merasa risih, ilfil, jatohnya jadi jijik” – Diky (ini yang sakit banget!)

Alhamdulillahnya, ketiga kalimat di atas bisa bikin mereka cheer up lagi *hurraaaaay* kayaknya gue berhasil jadi dokter cinta nih (AHZEEGGG). Ya secara perlahan gue juga belajar dari situ buat ngilangin sakit hati gue. Apa yang gue nasehatin ke mereka, bertubi-tubi adalah nasehat untuk gue sendiri.

Kalo misalnya ditanya sayang sama mantan? Ya sayanglah. Tapi ada satu hal yang harus lo sadari guys, hal itu ujung-ujungnya bakal jadi penyesalan buat lo. Penyesalan datangnya selalu belakangan. Kalo datangnya di awal, itu namanya pendaftaran. Eh nggak gue becanda, kalo datangnya di awal nggak bakalan ada yang namanya kesalahan. Kesalahan apa? Mungkin kesalahan karena lo udah milih mantan lo sebagai bagian dari hidup lo. (“kau adalah kesalahan yang membuatku cintai dirimu” – Kau Curi Lagi by JRocks) Mana ada sih orang yang udah sayang banget sama pasangannya mau putus. Berharapnya bisa langgeng sampe pelaminan, trus bisa bahagia sampe tua. Ya nggak? Tapi kenyataan kadang berbeda dengan apa yang kita harapkan. Kalo ada salah satu yang pengen mutusin hubungan, terlebih secara sepihak, udah lo IYAin aja. Keliatan banget dia nggak ada niat buat bahagia dari, karena, untuk, lo.

Tapi walaupun gitu, kita antara punya dan nggak punya hak untuk membenci mereka. Itu hak tiap orang sih ya. Gue pribadi, jangan sampe gue benci mantan-mantan gue. Kayak yang dibilang David Cook, “Uh darling cause you’ll always be my baby” itu prinsip gue, walaupun nggak bisa sama-sama lagi. Setelah putus hubungan pacaran, ya silakan putus. tapi, jangan sampe mutusin tali silaturrahmi. Kita dan mantan kita berhak memilih yang terbaik buat hidup mereka. Ingat, pilihan itu sifatnya demokratis. Nggak ada yang berhak ngelarang, siapapun itu. Entah kita ataupun siapa aja itu yang dianggapnya terbaik untuk hidupnya, itu ya pilihan dia. Nah buat lo cewe cewe kece yang nggak lebih kece dari gue, lo harus sadar kodrat juga girls! Kodrat kita itu dipilih. Sejelek-jeleknya cowo, dia pasti memilih (bukan dipilih) cewe yang cantik. Dan jangan sepele, lo kira cowo jelek nggak bisa dapet cewe cantik gitu? DI KAMPUS GUE BANYAK! :D

Setelah putus, pasti tiap orang berharap bisa balikan lagi (hanya bagi orang-orang yang tulus mencintai dan menyayangi). Kalo dalam kamus kehidupan gue GAK ADA KATA BALIKAN!

“balikan sama mantan tuh ibarat nonton film yang pernah ditonton, bakal tau endingnya gimana.” – seseorang.

Kayak lagu favorit gue, “we are never ever ever getting back together, we are never ever ever getting back together. You go talk to your friends, talk to my friends talk to me, but we are never ever ever getting back together. Like ever!” by Taylor Swift.

Baiklah readers setia yang selalu menanti-nanti postingan gue, sekian yang bisa gue tampilkan kali ini. Ya sedikit-banyaknya semoga bisa membantu kalian buat lebih menikmati hidup. Satu pesan gue buat lo, lo, dan lo yang masih galau sampai detik ini; “bahagiakan dulu orang tua kalian sebelum kalian membahagiakan orang lain.” - JANU

Eh iya, Lebaran tinggal menghitung hari teman-teman. Lo udah pada minta maaf belum sama mantan-mantan kalian? Bentar lagi mereka bebas dari belenggu Ramadhan lho. HAHAHAHA. Gue, Januarika Indriyani Sahputri mohon maaf lahir dan bathin apabila kecantikan gue yang melebihi ambang batas ini menimbulkan semacam iri dan dengki di hati kalian semua. Maklumin ya hehehe, namanya juga Janu. :D


MWAAAH :*

Minggu, 15 Juni 2014

SEPATU UNTUK SURGAKU



“Tidak semua ibu memiliki anak, tapi semua anak pastilah memiliki seorang ibu.” Aku. Ya, begitupun aku. Memiliki seorang ibu, namun takdir di kemudian hari tidaklah kuketahui akankah kumiliki sosok seorang anak yang kelak memanggilku dengan sebutan “ibu”?

Sembilan bulan aku hidup di dalam rahimmu. Kau jaga aku, agar aku sampai pada saat yang kau nantikan. Hingga detik ini aku masih tetap bernapas, berbicara, dan mengutarakan semua ini di usiaku yang lebih dari sepertiga usiamu.

Tak terasa jutaan langkah telah kulalui, bu. Itu semua tidak lain dan tidak bukan berkat pengorbananmu. Jikalau saja kau tak pernah mengajarkanku berjalan walau tertatih aku tidak akan sampai pada langkah di detik ini.

Tidak semua perbuatanku mampu menyenangkan hatimu. Kadang aku terlalu dini untuk memahami perasaan khawatirmu menjaga titipan dari Tuhan ini. Aku terlalu dini untuk membayangkan kelak aku berada di posisimu yang kerap kali kukecewakan bahkan membuatmua terus-terusan mengelus dada. Aku juga terlalu dini untuk memikirkan tanggung jawab seorang ibu yang bekerja, memasak membimbing, menyekolahkan, dan tentunya menghidupiku yang hampir setiap hari membuatmu kesal.

Kau tidak pernah menuntut diberi intan permata guna membalas seluruh jasa. Kau tidak pernah mengungkit isi dunia yang kau kenalkan melalui kata-kata. Kau lebih dari mampu untuk menjadi sosok yang berharga dan terus memastikan aku tetap bahagia.

Pernah kumencicipi getirnya mencari selembar uang dengan butiran keringat. “Pikirkan kesehatanmu”, adalah nasehat yang akan selalu kuingat. Kusisihkan rupiah-demi-rupiah demi membahagiakan raga yang selalu menjalani hidup dengan semangat. Sadarku tak mampu membalas semua itu dengan cepat.

Ada beberapa bagian dari uang milikku yang telah kutekadkan untuk membeli sesuatu. Apa itu? Entahlah. Aku tidak tahu benda apa yang tak kau miliki. Jikalau ada yang belum terpenuhi, pun aku sadar akan nominal uang digenggamanku. Kuputuskan untuk membeli sepasang sepatu untukmu, bu. Meski aku tahu, sepatu-sepatu yang kau miliki jauh lebih mahal dari yang akan kuberi untukmu. Apalah arti sepatu ini, terlalu sederhana mungkin.

Di rumah, kuberikan sepatu itu untukmu, bu. Dan seperti biasa kau selalu mengeluhkan perihal keborosanku. Tidak. Ini tidak mahal dan aku tidak akan pernah mendekati keborosan dalam hidupku. Aku selalu berpegang teguh pada sikapmu yang selalu menjadi pribadi sederhana dan hemat. Aku tak menghiraukan omelanmu.

Kupinta kau untuk memakai sepatu yang tak seberapa dibanding dengan koleksi yang kau miliki. Dan ternyata. . .ukurannya sesuai dengan kakimu. Aku terlalu terharu hingga aku menitikkan air mata dibalik sebuah senyuman.

Ibu. . .kalaupun aku punya uang banyak, aku akan tetap menyisihkan sebagiannya untukmu. Dan pilihanku juga tetap sama, aku akan membelikan sepatu yang setidaknya lebih bagus dari yang sebelumnya. Kenapa? Satu hal yang harus ketahui mengenai alasanku.

Aku tidak ingin surgaku terlihat lecet akibat dari suatu goresan. Apapun itu. . .

Maka dari itu, kuberikan ia sepatu untuk melindungi surga indahku, IBU J

Rabu, 04 Juni 2014

BACA DULU, BARU NGANGGUK!

kalo lo sebut masa PKI adalah masa terkelam, terus masa cinta lo sama doi disebut apa?
gue ga ngerti ya, tujuan orang buat pacaran apasih? supaya dikira laku? eh jatohnya dianggap murahan. apalagi buat cowo-cowo tuh. ngeliat cewe langsung deh suiiit suiiit. ewwh -_-

diajak kenalan? so pasti :D

minta nomer hp, modusnya sih "pengen kenal lebih dekat"

PDKT trus nembak. naaaah di momen ini yang paling menentukan. kalo si cowo diterima, dia merasa.....ah entahlah. sayangnya gue bukan cowo guys. kalo ditolak? ya cari cewe yang bisa diajak kenalan lagi lah. minta nomer hp, trus PDKT, ditembak. kalo ditolak lagi? ya itusih nasib dia. kurang ngaca kali. udah tau jelek, sok playboy lagi :D hahahaha najis

nah kalo cowo udah jadian sama cewe, biasanya ada masa - masa mereka merasa bosan. mungkin si cewenya kurang greget. hahahah. bangke. trus dia cari-cari sela buat main serong. cieileeeeeh main serong. hahahah.

trus sering ribut. cek cok sana-sini. ujung-ujungnya putus.


tapi ya readers, cowo tuh punya trik khusus buat mutusin cewe? 

5 dari 10 cewek pernah diputusin dengan kalimat "kamu terlalu baik buat aku" huhuhuh menye banget ewwwh hahaha. tau ga itu kalimat apaan? berdasarkan survey yang gue dapet, itu jenis kalimat penenang suapaya si cewe ga terlalu sakit pas diputusin. bahahahah.
nah lo sebagai CEWE jangan mau kalah bacot sama mereka. why? karena lo bakal dianggap alas kaki. diinjek-injek.

kalo owo lo mutusin dengan kalimat di atas, bales aja; "terus kalo aku terlalu baik buat kamu, type cewe yg pas buat kamu tuh yang gimana? yang brengsek? yang bajingan? yang bisa diajak tidur?" hahahah dijamin deh mereka pada kicep.


selamat mencoba ya readers ;)

Minggu, 02 Februari 2014

Hati Korban Tabrak Lari

Bertemu dengan lo, mungkin itu anugerah terindah dalam hidup gue. Di tempat yang gak terdugadan di waktu yang gak disangka-sangka, kita berkenalan. Kita berjabat tangan dengan mata yang beradu dan dilengkapi sebuah senyuman hangat.

Walaupun awalnya biasa aja.

Gak ada yang spesial dalam percakapan kita setiap harinya. Gak ada yang hebat yang sanggup membuat gue tertarik.

Namun lo beri sebuah kelebihan

Sebuah kelebihan yang gue jarang dapat dari kebanyakan orang. Perhatian, perjuangan, dan rasa ingin melindungi mulai menggelitik daun pintu hati ini.

Pintu itu pun terbuka.

Hari-hari kita lewati dengan tawa yang renyah, mampu ngobatin sakit hati gue dengan beliau-beliau sebelumnya. Setiap gue terbangun dari tidur, satu sapaan dari lo ngerubah gue untuk memulai hari dengan senyuman. Hal yang paling jarang gue lakukan.

Gue jatuh cinta.


Awalnya gue gak ngerti sama apa yang gue rasain. Makin ke sini, lo kayak nikotin yang bikin gue kecanduan. Ngeliat lo ibarat nyawa yang bikin gue sadar bahwa hidup memanglah sangat berarti. Dan gue mulai terbiasa dengan perasaan ini.

Saat itu pun tiba.


Saat di mana gue udah ngasih ¾ dari hati gue buat lo, sesuatu yang beda pun mulai mengusik semua yang udah gue bangun di alam mimpi. Saat di mana gue udah nutup hati buat yang lain, saat itu juga gue ngerasa kehilangan lo. Perlahan, candi cinta yang udah susah payah gue bangun mulai manunjukkan gejala keruntuhan. Nyaris rata dengan dataran keputus-asaan.

Mungkin gue salah.


Mungkin gue salah mengartikan sinyal yang menyilaukan mata. Hingga pada akhirnya gue gak bisa bedain, mana yang modus dan mana yang tulus. Mungkin gue salah mengartikan perasaan yang gue anggap itu cinta. Hingga pada akhirnya, sulit bagi gue buat ngerasain bahagia lagi.

Gue berhenti.


Gue gak tau harus berjalan menuju lo atau gue stop dan hanya memandang lo dari sini, dibalik celah hati yang telah hancur. Katanya, hawa tercipta dari tulang rusuk adam... jika lo nyakitin gue, apa lo gak ngerasain sakit yang sama? Apa lo gak ngerasain pahitnya jadi yang disia-siakan?

Gue ikhlas.


Jika pilihan lo untuk pergi, pergilah. Jika pilihan lo buat ngejauh, silakan. Jika lo pengen ninggalin gue, gue ikhlas. Gue belajar dari apa itu mengalah untuk menang. Gue belajar buat damai sama hati gue sendiri. Walaupun sakit! Yang gue tau, gue sendiri yang udah nyakitin hati gue karena udah jatuh dalam sungai cinta lo dan hanyut dalam arusnya yang deras banget. Bahkan dipenuhi kerikil tajam. Sakit!

Satu hal yang harus lo tau.


Gue gak dendam. Gue gak ada niat buat ngebales sakit itu. Jika lo bahagia dengan cara lo yang ninggalin gue secara tiba-tiba, gue turut berbahagia. Tapi, gue gak mau lo datang lagi di kehidupan gue dan lo ngadu tentang apa yang lo dapat setelah ninggalin gue. Karena gue gak sanggup denger lo disakitin, sama kayak apa yang lo lakuin ke gue.